Jumat, 29 Juni 2012

SIMPUL DAN IKATAN

Materi SAR LATGAB 1 TEGAK-DEGA JEMBER 2006
Dalam tali-temali kita sering mendengar kata-kata Simpul, Ikatan dan Tali.
Hal ini pada dasarnya berbeda satu sama lain, yaitu:
Tali ialah bendanya
Simpul ialah hubungan antara tali dengan tali
Ikatan ialah hubungan antara tali dengan benda lain.
Dalam hal ini simpul yang baik adalah simpul yang bila digunakan bersifat kuat, tidak mudah lepas, dan untuk membukanya kembali mudah dilakukan.
Tali yang ada sekarang ini terbuat dari serat-serat tumbuhan atau dari bahan serat sintesis yang dipintal-pintal. Tali itu sendiri biasanya terdiri dari 3 atau 4 anyaman (lilitan-pintalan). Jenis semur dan benang termasuk dalam hal tali-temali.
Tali dari Serat Alam
Tali yang dihasilkan terbuat dari serat tumbuhan atau lapisan dari tangkai tumbuhan. Hasil dari serat itu, ada yang menghasilkan serat lunak ataupun keras.
a. Tali Abaca (serat manila)
Termasuk serat yang keras, terdapat pada tumbuhan bertunas (misalnya pisang). Selain keras, tali Abaca ini juga memiliki ketahanan yang kuat.
b. Tali Sisal
Termasuk serat yang keras pula, serat ini tahan terhadap air laut, banyak digunakan sebagai tali pelindung kabel, baju berlayar dan sebagai kain karung.
c. Tali Jute
Termasuk serat yang lunak, disunakan untuk membuat benang. Banyak dihasilkan karena harganya lebih murah. Jika dicampur serat yang keras, menghasilkan tali yang cukup kuat.
d. Tali Rotan
Biasanya dipakai untuk tali-temali seperti pada pembuatan jembatan, yang pembuatannya dicampur dengan tangkak atau antara tali dengan batang. Dapat juga dibuat tali dan benang.
Materi SAR LATGAB 1 TEGAK-DEGA JEMBER 2006
Tali dari Serat Buatan
Tali yang dihasilkan terbuat dari serat-serat buatan yang lebih baik dan kuat. Biasanya dibuat di pabrik dan harganya relatif lebih tinggi.
a. Tali Nylon
Tali ini tidak diragukan lagi kekuatannya dan hasil anyamannya tidak mudah lepas. Tali ini mempunyai derajat elastisitas yang tinggi dan tidak boleh terkena air laut. Tali ini dibuat dari alat kawat pijar yang terus menerus biasanya licin bila dalam keadaan basah.
b. Tali Karmantel
Merupakan tali serat buatan yang umumnya masih terbatas digunakan oleh para pendaki. Tali ini dibuat sedemikian rupa dengan anyaman dibagian dalam dan luar yang berbeda, sehingga bersifat kuat, ringan dan tingkat elastisitas rendah.
Sebagai dasar untuk membuat macam-macam simpul atau ikatan. Barangkali simpul tergampang. Kebiasaan dipakai sebagai simpul kancingan, tetapi simpul double overhand lebih baik.
Sebagai dasar dan dapat membuat simpul di tengah-tengah simpul tersebut
Untuk pengakhiran simpul dan juga baik, karena Cukup kuat dan mudah dilepas. Pada kegiatan di medan sulit, cukup baik digunakan untuk belay (pengaman).
Materi SAR LATGAB 1 TEGAK-DEGA JEMBER 2006
Untuk menyambung dua buah tali yang sama besar dan tidak basah.
Untuk menyambung dua buah tali yang tidak sama besar dengan perbandingan 1 : 3, dan bersifat kering.
Untuk menyambung dua buah tali yang tidak sama besar dengan perbandingan 1 : 5, dan bersifat basah.
Untuk mengikat sesuatu benda yang masih leluasa bergerak, misalnya leher binatang.
Simpul ini baik juga digunakan untuk belay (pengamanan) di medan yang sulit/pendakian.
Materi SAR LATGAB 1 TEGAK-DEGA JEMBER 2006
Untuk menyambung dua buah tali yang sama besar, licin dan basah.
Materi SAR LATGAB 1 TEGAK-DEGA JEMBER 2006
Untuk memendekkan tali tanpa harus memotongnya.
Berfungsi untuk mengangkat orang/korban. Pembuatannya seperti Bowline masuk 2 kali.
Untuk mengikat pada tiang, tapi sangat mudah dilepas, misalnya untuk turun tebing.
Untuk mengikat pada tiang/patok dan mudah dilepas, kuat bila ditarik kedua talinya.
Untuk mengikat pada tiang/patok secara cepat dan mudah dilepas.
Untuk mengikat pada tiang, semakin ditarik semakin kuat, dan mudah dilepas.
Agar pintalan di ujung tali tidak lepas dan lebih rapi.
Simpul ini baik digunakan dalam usaha pertolongan, dimana dibutuhkan gerak naik ke atas melalui sebuah tali.
Materi SAR LATGAB 1 TEGAK-DEGA JEMBER 2006
Dalam penggunaan simpul dan ikatan harus benar dan baik. Karena bila kita salah, akan mengakibatkan hal yang fatal bagi diri kita dan orang lain. Pada kegiatan di alam, simpul dan ikatan dapat digunakan antara lain sebagai berikut:
Untuk diri sendiri (dalam keadaan survival), antara lain:
a. Tali Tubuh
b. Untuk membuat bivac
c. Untuk membuat jerat
d. Untuk penyeberangan.
Untuk kegiatan pertolongan
a. Untuk membuat tandu
b. Untuk membuat tangga tali
c. Memindahkan korban/evakuasi terutama di mesan yang sulit
d. Membuat jembatan.
Untuk kegiatan pertolongan khususnya Mountain Rescue, yang digunakan adalah Sheet Bend, Figure of Eight, Fisherman Knot, Bowline Knot, dengan beberapa modifikasi.
Kegiatan pertolongan dengan menggunakan tali juga yang sangat penting adalah:
Membuat jembatan dengan tali diperlukan dalam pertolongan. Semua hal ini tidak diharuskan membuat dengan simpul-simpul tertentu, tetapi dapat dibuat dengan imporvisasi. Kemampuan melakukan improvisasi tergantung dari tingkat pengetahuan tali-temali, yang dapat dibuat dengan sebuah rangkaian dari simpul delapan.
Perawatan tali, pada saat tali itu akan disimpan atau saat habis dipakai, sebenarnya bertujuan untuk membuat tali itu lebih tahan lama dan menghindari kelapukan/kehancuran tali. Adapun beberapa cara untuk menghindari kelapukan pada tali, yaitu:
Pada saat menggulung tali, jangan sampai ada tekukan yang patah
Tali dikeringkan secukupnya, bila basah dikeringkan dengan sinar matahari
Tali yang kering jangan terkena panas matahari langsung
Setelah terkena air laut, sebaiknya dicuci dengan air tawar
Digulung rapi dan mudah dilepas
Diletakkan pada tempat yang mudah diambil
Cara meletakkan sebaiknya digantung, dan jangan diletakkan paga lantai yang lembab.
Materi SAR LATGAB 1 TEGAK-DEGA JEMBER 2006

Tidak ada komentar:

Posting Komentar